ABOUT

ABOUT

Monday, November 8, 2010

biarkan menjadi merah dan aku akan mati.

katakan aku ada
biarkan aku menjelma
menyatu bersama aliran darahku yang hampir beku
agar aku dapat teriakkan mereka, tentangku…


ssstttt….
diam….
diammmmm….!!!
berhenti bicara
berhenti mencoba..
mereka takkan percaya
tak pula merasa
bahwa aku benar - benar nyata
walau tlah tiada….


Aku pergi ke suatu tempat. Gelap. Malam. Sendiri. Aku menatap lampu rambu lalulintas, menapaki zebracross menuju ujung jalan. Sesaat aku melihat lampu rambu lalulintas itu berpendar, berganti warna. Aku masih tenang bersama tiap langkahku. Aku masuk ke dalam mobil, mobilku. Kemudian mencoba berbicara dengan ibuku. Aku berbicara banyak. Tidak! Bukan hanya itu! Aku bahkan berteriak, hingga parau suaraku. Ia tetap diam. Tak membalas tiap ucapku. Ia bahkan tak menatapku! Aku mencoba menyentuhnya sebanyak butiran air mata yang membasahi wajahku! Tapi...TIDAK! Tidak! Aku tak dapat menyentuhnya! Bahkan merasakan hangat tubuhnya saya aku tak sanggup.

Kini tak ada guna, aku bicara. Aku bahkan tak bernafas. Tubuhku pun mulai sirna, saat sosok berjubah hitam itu menjemputku. Tepat saat ibuku menangis keras memeluk erat tubuhku yang tergelepak penuh darah di bawah cahya lampu rambu lalulintas bersinar merah. 

Aku merasa letih, peluh membasuh tubuhku. Aku tersadar, untungnya. Entah apa arti semua ini. Aku hanya ingin ini takkan terjadi. Setidaknya untuk saat ini, biarkan semua itu hanya sepenggal cerita dalam mimpiku.

 

No comments:

Post a Comment