ABOUT

ABOUT

Saturday, July 7, 2018

Menua tapi Meminta

"Seperti apa menjadi dewasa?", dulu sering kali aku berucap saat jemari masih terlalu mungil dalam genggaman ayah. Sesering ayah bertanya kelak ingin jadi apa saat aku dewasa. Yang merupakan pertanyaan kesukaanku. Seolah ayah memberiku kanvas putih dan kuas lengkap dengan tinta warna-warni untuk imaji liarku. 


Ayah adalah pendengar terhebat karna kerelaannya tenggelam dalam imaji liarku tiap kali aku sibuk melukis cita-cita. 


Pernah sesekali ia bertanya, "lalu sebenarnya kamu mau jadi apa?", melihat yg kulukis tak pernah sama. Yang selalu kujawab, "belikan dulu aku es krim baru nanti kuberitahu". 


Segelas es krim ditangan ayah. Entah sudah berapa suap, hingga aku tak sadar luas jemariku sudah melebihi genggaman ayah. Namun, lagi, aku memberinya lukisan yg berbeda. Detik ini aku masih larut dalam imaji dengan tanda tanya yg meraksasa, aku mau jadi apa?. "Sesuap lagi, ayah", ucapku 'masih meminta' es krim. ~ Alderachma, 7 Juli 2018. 

No comments:

Post a Comment